Laman

Selasa, 02 Oktober 2012

Peran Mahasiswa Sebagai Intelektual

Ilmu-ilmu yang diajarkan di sini,
akan menjadi alat pembebasan, ataukah alat penindasan ?.[1]

Pengantar : Taufik Abdillah
Mahasiswa merupakan kaum intelektual, yang sangat patut diperhitungkan dalam menentukan suatu kemajuan Negara dan bangsa. Soekarno dengan kuasanya bersuara dengan lantang, “ Berikan aku 10 pemuda, aku akan merubah dunia”. Disinilah kita bisa melihat peran besar pemuda dalam kemajuan suatu Negara. Apalagi, bila para pemuda mempunyai kemampuan intelektual. Maka, hal itu sangat mungkin terwujud. Misalnya : Penemu facebook yang ditemukan oleh mahasiswa Harvard, kemerdekan Republik Indonesia pada 17 agustus merupakan desakan oleh kaum pemuda, dsb nya yang tidak dikemukankan satu persatu.
Mahasiswa sebagai kelas konjungtur atau penghubung antara penguasa dan rakyatnya, hendaknya mahasiswa memberikan keberpihkannya kepada rakyat. Dengan intelektual yang dimiliki, mahasiswa dapat mentransformasikan atau menyampaikan ilmu yang dimiliki untuk kemajauan dan kesejahteraan rakyat. Sebagai kaum intelektual hendaknya juga, dapat mentransformasikan kepada rakyat akan penindasan-penindasan yang terjadi terhadap rakyat. Namun kamipun bertanya, Saudara berdiri di pihak yang mana ?”. Penguasa atau Rakyat, diam berarti berpihak kepada penguasa, berpihak kepada penguasa adalah bentuk penghianatan kepada rakyat karena mahasiswa adalah anak kandung dari masyarakat.
Mahasiswa dapat mendorong terjadinya suatu perubahan dan memperjuangkan hak rakyat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berorganisasi, karena organisasi merupakan alat perjuangan yang cukup efisien. Dengan berorganisai maupun kelompok studi, hal yang sulit akan terasa mudah karena dikerjakan oleh banyak, selain itu yang dilakuakan lebih tersusun dengan baik. Sehingga cita – cita yang suci akan mampu melawan noda-noda yang menghalanginya.
Namun itu semua hanya akan menjadi mimpi-mimpi kosong, jika hanya duduk diam dan sibuk dengan ke egoisan dirinya sendiri yang tidak pernah ada habisnya. Mimpi – mimpi itu akan busuk menjadi bangkai yang baunya akan menyebar kemana-mana, dan ilmu – ilmu yang diajarkan akan menjadi alat penindasan.


[1] Sajak Pertemuan Mahasiswa. WS-Rendara

0 komentar: