Laman

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 03 November 2017

Soto hidangan ekonomis

Hidangan hajatan yang di lakukan masyarakat kelas bawah di beberapa daerah yang saya pernah jumpai adalah soto.

Dari mulai acara mantenan, sunatan, dll rata-rata menggunakan menu soto. Menu ini terkesan mewah simpel dan tentunya ekonomis.

Tentunya varian sotonya sesuai lidah daerah masing-masing. Akan tetapi rata-rata sama dengan kuah agak kuning dan menggunakan daging ataupun jeroan.

Ada tips yang lebih ekonomis lagi, berikut tips soto ekonomis dari hasil analisa lapangan.

Yang pertama, perbanyak kuah, ini berfungsi untuk meminimalisir porsi nasi, karena maklum walaupun negara kita agraris akan tetapi tidak mempunyai keadaulatan pangan walhasil ya harga beras mahal. Nah dengan memperbanyak kuah akan menutupi kekurangan nasi, dan yang pasti tamu undangan akan kenyang air.

Yang kedua, perbanyak sayur, semisal kobis, tauge, seledri. Ini berfungsi untuk mengkamuflasi daging, jadi walaupun porsi dagingnya sedikit akan tertupi dengan banyak sayur. Dan tentunya akan lebih menyehatkan plus irit.

Yang ke tiga, gunakan piring atau mangkok ukuran mini. Jika anda ingin membuat gaya prasmanan jangan menggunakan tempat makan yang besar karena akan membuat pasukan berani makan bebas mengambil sepuasnya, padahal biasanya pasukan berani makan ini hanyalah tim hore yang orientasinya hanya kenyang tapi cuma membawa amplop kosong. Bisa tekor.

Nah itu tadi beberapa tips hidangan soto yang melegenda dan menusantara, tapi hati-hati itu prodak dari cina lo yang diakulturasi lewat pesisir semarang, jadi yang merasa anti cina dan komunis hindarilah makanan tersebut. Jangan hanya pas orasi saja mengatakan anti ini anti itu, ehhhhh pas dapat soto minta nambah, tekor sodara.

Kamis, 02 November 2017

Angkringan, gayeng Lurr

Aku lebih suka menyebut kota jogja sebagai kota angkringan dari pada gudek, setiap sudut pasti kita akan menjumpai yang namanya angkringan.

Di pinggir rel, di gang sempit di samping kampus, trotoar apalagi memang disanalah tempat faforit angkringan nangkring.

Ada juga yang di desain mewah tentunya angkringan seperti ini adalah segmennya kelas menengah keatas, hanya mau minum wedang wuwuh, sama dua nasi kucing plus ceker pake mobil yang parkirnya aja 5000, dan yang pasti ini yang bikin jalanan sumpek dan macet.

Untuk segmen kelas menengah desain tempatnya unik, klasik, parkiran luas dan tentunya dengan menegemen modern, kalau kata Max Weber semua aktifitas dagangnya sudah menggunakan itung-itungan dan catatan yang rasional, ditambah lagi para pegawainya yang harus menaati "Protab", baik seragam, jam masuk, gaji, dan cara melanyani konsumen.

Berbeda dengan angkringan kelas "terpal" yang desainnya minimalis menggambarkan jumlah modalnya yang tak sebarapa, di tambah lagi rata-rat yang jualan adalah pemiliknya sendiri, jam pagi sampe sore biasanya jatahnya yang menjaga si istri, kalau maenjelang malam masuklah pemain pengganti yaitu suami. Ini yang di sebut soekarno dengan "Marhaen" (baca: karya-karya bung Karno)

Dan yang pasti diangkringan gaya wong cilik ini lebih sahdu, kita bisa bercengkrama dengan yang jualan, dengan sesama konsumen sambil jagongan sekedar ngrasani tetangganya ataupun dinamika politik yang terjadi, itu sangat sahdu sekali.

Dan momen seperti ini tidak bisa di temukan pada angkringan dengan menegen modern, antara pedagang dan pembeli tidak bisa melakukan aktifitas lebih dari hanya sekedar transaksi kita (penjual, pegawai, pembeli, dan dagangannya) teraleniasi oleh sistem. Jigur, Marxis bingit.

Tapi beneran, nangkring diangkringan kelas "terpal" gayeng tenan, lur !!

Rabu, 01 November 2017

Celsea vs AS Roma (0-3)

Roma vs Chelsea 3-0 Extended Highlights HD 2017: http://youtu.be/tGI3sQLJTvQ


Pertandingan dini hari menorehkan luka pada vans militan Celsea, dan rata-rata teman kelas pagi semuanya fans militan celsea. Untuk mengobati kesedihannya mereka mengurung diri dalam kamar alias tidur.

Sebelum kick of, fans keudanya saling teror di group angkatan kelas (sebagian dah pada wisuda) segala caci-maki, umpatan, pisuhan dari sabang sampe merauke ada semua, keramaian ini berahir saat menit 70an sekor sudah 2-0 dan fans militan celsea mulai tiarap, dan ada yang untuk sementara keluar dari group karena tak kuat menanggung malu.

Resiko bagi yang masuk menjadi agen titipan absen. "Budi" waktu dosen mengabsen menyebut keras nama salah satu kawan. "Izin pak" jawabku dengan agak ragu bercampur perasaan bersalah, "izin apa" tegas dosen, "sakit pak" aku mejawab, "sakit apa" tanyanya lagi, "sakit hati gara-gara Celsea kalah pak", alah mak keceplosan, dan pada ahirnya kawanku tetap di Alfa.

Maafin ya, abang keceplosan.

Selasa, 31 Oktober 2017

Alexis ditutup

Berita penutupan Alexis menggegerkan jagat, baik media cetak maupun online diwarnai dengan berita itu. Bukan hanya di media tapi di obrolan tongkrongan pun membicarakan Alexis.

"Penutupan Alexis sudah menjadi kehendak sebagian masyarakat, dan sebagian media yang melaporkan bahwa izin Alexis tidak sesuai dengan praktek usahanya, didalamnya dipakai tempat mencari cinta satu malam, mabuk dan perbuatan amoral lainnya. Ini yang dijadikan alasan yang mengatakan "kenapa menggusur rumah warga tegas, tapi menutup Alexis lemas.

Awalnya saya menilai ini adalah "gorengan" isu untuk menurunkan elektabiltas Ahok, dan saat pemilihan gubernur di buat gurih sebagai janji kampanye Anis, sekarang sudah di penuhi dengan ditolaknya perpanjangan izin dari pihak Alexis" begitu kata salah satu teman aktif nongkrong sekaligus yang tak pernah absen.

Tapi, aku pikir lebih dari itu, kenapa desakan dari sebagian masyarakat terfokus pada penutupan Alexis saja, padahal banyak sekali tempat wisata yang serupa Alexis tapi masih tetap eksis. Kalau tak percaya searching saja dan kunjungi, itupun kalau punya ongkos.

Senin, 30 Oktober 2017

Revolusi Putih ala Pakde Bowo

Melalui adiknya Hashim Djojohadikusumo, Prabowo mengusulkan (lebih tepatnya sih memerintahkan) kepada Anis - Sandi untuk menerapkan Revolusi Putih di DKI. 


Revolusi Putih ala pakde Bowo adalah menggenjot tingkat konsumsi susu di kalangan masyarakat luas. Waww susu,, Kampanye ini sebetulnya sudah muncul sejak pemilihan presiden tahun 2009 silam ketika Prabowo Subianto menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri. Pakde Bowo memandang, dalam proses pembangunan SDM perlu adanya asupan gizi yang baik. Dalam hal ini diterapkan kepada pelajar dari SD - SMA, mungkin untuk mahasiswa sudah bisa nyari susu sendiri,. 

Pada dasarnya revolusi putih ini hampir sama dengan revolusi mental ala pakde Jokowi, sama - sama untuk pembangunan SDM. 

Namun ide pakde Bowo ini banyak yang tidak setuju. Ada yang memandang tidak relevan dengan kondisi saat ini. Salah satunya  Menteri Kesehatan Nila F Moeloek. Nila menilai, program bagi-bagi susu kepada anak-anak itu tidak akan optimal. 
"Saya agak enggak setuju. Susu kalian tahu dari mana? Dari sapi. Cukup enggak sapi kita? 250 juta penduduk mesti dapat dari mana," kata Nila di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (26/10/2017). Nila lebih sepakat dengan menteri Susi yang juga pernah mengkritik revolusi putih  ala pakde Bowo dan mengusulkan "susinisasi".

Apa itu 'Susinisasi'?

Istilah 'Susinisasi' ternyata merujuk pada namanya sendiri sebagai Menteri KKP yang sedang mengampanyekan gerakan makan ikan nasional.

"Susinisasi itu maksudnya makan ikan. Jadi bukan minum susu saja, tapi makan ikan diperbanyak dong," ujar Susi saat berbincang santai dengan wartawan di Ruang VIP Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jumat (21/10/2017).

Gerakan minum susu memang kurang relevan untuk saat ini, mengingat sampai hari ini susu aja masih impor. Sebagai gladiator yang siap masuk gelanggang pada 2019 mendatang, memang harus sering mengeluarkan ide dan gagasan, kali aja menarik. Kita tunggu apakah revolusi putih ini juga menjadi jargon pakde Bowo pada pilpres mendatang.

Jangan Lupa bercermin

Yang dinamakan perbuatan jahat jika perbuatan itu diketahui oleh banyak orang dan dianggap tidak sesuai laku budaya masyarakat pada umumnya, misalkan perbuatan sex yang menjadi sorotan publik kali ini.

Banyak netizen menghujat perbuatan tersebut dan juga ada yang menilai secara bijak.

Pagi tadi saat nongkrong di kedai kopi- tempat dimana mahasiswa males masuk kelas-juga membicarakan peristiwa hot yang rasanya sayang untuk dilewatkan.

Salah satu teman memaki tindakan tersebut dengan analisis moralnya, bahwa ini dampak dari pergaulan bebas khas mahasiswa. Cenderung menyeragamkan, dia menilai panjang kali lebar. Kata dia, ini termasuk penyakit sosial yang dialami pemuda yang jauh dari kontrol orang tua dan tidak memegang teguh budaya serta mengabaikan ajaran agama.

Diahir pembicaraan dia memperlihatkan vidionya yang di simpan di folder yang di beri judul "tugas kuliah" didalamnya ada macam-macam vidio dari mulai yang lagi tren dibicarakan sampai adegan artis yang dulu sempat menjadi viral masih disimpan.

Rasanya geli melihat tingkah temanku, dalam analisa dia moralis akan tetapi dalam praktek dia menikmati vidio yang dia hujat. Bukankah ini termasuk juga penyakit sosial.

Ini tipe prilaku buruk yang tidak terasa, asik menilai orang lain tapi lupa bercermin, ibarat pepatah "upil dihidung orang lain nampak, tapi belek di mata sendiri tak tampak".
Jadi, jangan lupa bercermin.

Minggu, 29 Oktober 2017

Pada Hari Minggu

Pada hari minggu kuturut ayah kekota
Naik delman istimewa kududuk di muka

Pagi-pagi mendengar lagu anak-anak yang dinyanyikan anaknya ibu kos, lucu dan lugu, rasanya begitu natural mendengarnya. Sebab jarang sekali ada anak-anak yang menyanyikan lagu anak. Biasanya mereka menyanyikan lagu-lagu dewasa, "emangnya lagu punya umur".

Di hampir setiap event nyanyi untuk anak-anak, rata-rata mereka melantunkan lagu dewasa, dangdut yang terkenal ya "bojo galak" dan genrenya yang penuh konflik hati yang tak berkesudahan. Lagu band pun juga sama "pemilik hati" dan seluruh curhatan baper ala ABG, bayangin coy, itu dinyanyikan sama anak yang masih belum bisa benerin reslitingnya sendiri, takut nyangkut.

Tv sebagai agen dari tersebarnya budaya massa tidak memiliki visi pendidikan karakter, kui pakanan opo?, yang penting laku reting tinggi, tak peduli efek yang diberikan kepada penonton. Walaupun memang mereka sudah menerapkan tayangan sesuai batasan umur, tapi ya salam anak kecil nyanyi "kau bukan tercipta untukku", "bojoku ketikung" tak habis pikir, penghayatannya dalem lagi saat melantunkannya. Bayangin bro anak kecil.

Bukan hanya tv seluruh ruang komunikasi penuh dengan lagu-lagu seperti itu.

Banyak seniman yang memproduksi lagu anak-anak, akan tetapi tak bisa menyebar ke publik, pertama karena jarang yang mau mengorbitkan, kedua orang tua sebagai pendamping anak tak ada waktu untuk mensosialisasikannya, karena dikerja kerjaan kebutuhan hidup yang terus membludak.

Ruang kelas juga tak bisa diandalkan, karena itu hanya sesaat, mau mengharapkan lingkungan juga sudah cemar dengan lagu baper ABG.

Dan pagi ini rasanya syahdu mendengar anak-anak nyanyi lagu anak, ku tanya dia, "dek ko hafal lagu naik delman", diajari bibi (pembantu) kak".