Laman

Senin, 30 Oktober 2017

Revolusi Putih ala Pakde Bowo

Melalui adiknya Hashim Djojohadikusumo, Prabowo mengusulkan (lebih tepatnya sih memerintahkan) kepada Anis - Sandi untuk menerapkan Revolusi Putih di DKI. 


Revolusi Putih ala pakde Bowo adalah menggenjot tingkat konsumsi susu di kalangan masyarakat luas. Waww susu,, Kampanye ini sebetulnya sudah muncul sejak pemilihan presiden tahun 2009 silam ketika Prabowo Subianto menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri. Pakde Bowo memandang, dalam proses pembangunan SDM perlu adanya asupan gizi yang baik. Dalam hal ini diterapkan kepada pelajar dari SD - SMA, mungkin untuk mahasiswa sudah bisa nyari susu sendiri,. 

Pada dasarnya revolusi putih ini hampir sama dengan revolusi mental ala pakde Jokowi, sama - sama untuk pembangunan SDM. 

Namun ide pakde Bowo ini banyak yang tidak setuju. Ada yang memandang tidak relevan dengan kondisi saat ini. Salah satunya  Menteri Kesehatan Nila F Moeloek. Nila menilai, program bagi-bagi susu kepada anak-anak itu tidak akan optimal. 
"Saya agak enggak setuju. Susu kalian tahu dari mana? Dari sapi. Cukup enggak sapi kita? 250 juta penduduk mesti dapat dari mana," kata Nila di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (26/10/2017). Nila lebih sepakat dengan menteri Susi yang juga pernah mengkritik revolusi putih  ala pakde Bowo dan mengusulkan "susinisasi".

Apa itu 'Susinisasi'?

Istilah 'Susinisasi' ternyata merujuk pada namanya sendiri sebagai Menteri KKP yang sedang mengampanyekan gerakan makan ikan nasional.

"Susinisasi itu maksudnya makan ikan. Jadi bukan minum susu saja, tapi makan ikan diperbanyak dong," ujar Susi saat berbincang santai dengan wartawan di Ruang VIP Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jumat (21/10/2017).

Gerakan minum susu memang kurang relevan untuk saat ini, mengingat sampai hari ini susu aja masih impor. Sebagai gladiator yang siap masuk gelanggang pada 2019 mendatang, memang harus sering mengeluarkan ide dan gagasan, kali aja menarik. Kita tunggu apakah revolusi putih ini juga menjadi jargon pakde Bowo pada pilpres mendatang.

0 komentar: