Jika periodesasi "digital native" dimulai tahun 1994 maka saya tidak termasuk generasi jari-jemari. Sebab saya dilahirkan saat unisovyet telah runtuh.
Genarasi angkatan 94 ini di juluki "digital native" karena mereka telah melek gadged. Mereka lincah dengan memainkannya dan membentuk ikatan komunal lintas dunia maya.
Ada yang dengan nada nynyir menyebutnya generasi ini dengan generasi menunduk, karena tiap saat ia selalu "mentelengi" gadgednya.
Digital native diambil dari bahasa Yunani yang bebararti jari-jemari yang asli. Karena aktivitas generasi ini di habiskan dengan senam jari maka sah sudah pengistilahan ini.
Berbeda dengan angkatan pra94 yang mana mereka lebih suka menggunakan jarinya untuk mencari "upil, petan sembari rasan-rasan". Generasi pra 94 masih kaku menghadapi percepatan teknologi. Ada yang menganggap ini ulah si "wahyudi" yang selalu menjadi akar masalah dari ketidak mampuan berfikir.
Setiap zaman mempunyai anaknya masing-masing, kelakuan anak tak jauh dari induk ketika induk ingin selalu cepat dan praktis maka anak pun begitu.
Yang menjadi masalah adalah generasi pra digital natif yang terkadang tidak tahu fungsi teknologi komunikasi, walhasi HP di artikan sebagai hubungan perselingkuhan yang ahirnya berujung chat mesum. Ada juga yang menggunakannya untuk menipu seperti papa minta pulsa.
0 komentar:
Posting Komentar