Laman

Jumat, 13 Oktober 2017

CITRA KARBITAN

Barangkali proses panjang tidak di perlukan untuk membuat seseorang menjadi lebih matang, karena zaman sekarang menuntut harus "sesegara" mungkin walau dengan cara karbitan.

Kita sering kali melihat tokoh yang entah bagaimana prosesnya tau-tau menjadi tenar, lebih parahnya yang mengidolakan juga banyak. Dan begitupun sebaliknya yang tenar pun mudah redup ditelan dengan kemilau bintang baru.

Dizaman sekarang untuk melakukan semua itu mudah tinggal pandai mempoles dan lewat trik sulap media yang akan mampu menghegemoni semua. Nah ini lah yang di namakan "citra karbitan".

Contoh: Ulamak, untuk mendapatkan gelar itu tak perlu kapasitas ilmu banyak, yang penting membeo saja dengan dalil-dalil yang entah itu kontekstual atau untuk kemaslahatan umat itu nomer dua, yang penting lantang, di bumbui dengan sikap menentang pemerintah. Contoh lain ketenaran artis sinetron kebanyakan tidak di topang oleh kemampuannya dalam ber akting, ini bisa disulap menjadi bintang dengan membuat hal-hal yang kontrovesrsi untuk menaikkan reting. Pun dalam dunia tarik suara.

Karena begitu cepatnya perubahan yang terjadi dari berbagai macam gojelak terciptalah keadaan yang mampu mengombang-ambingkan pikiran yang mudah goyah.

Agen sulap media di bantu dengan jembatan maya internet yang sanggup meretas jarak membuat manusia tak mampu berasumsi. Dengan kapital yang besar seluruh frame masa dapat disamakan. Jika terjadi perang frame inilah yang membuat masa menjadi kacau. Tak mampu membedekan mana yang benar.

Sedangkan elite intelektual suadah memperdagangkan otaknya dengan sekeranjang uang. Idealisme membusuk di otak hanya menghasilkan kangker yang sulit di sembuhkan.

Sementara massa butuh jalan terang untuk menitih hari esok yang lebih baik.

0 komentar: