By.
Rina Roudhotul Jannah
Aku adalah generasim milenia,
Aku tak tak tahu apa-apa,
Ku tumbuh dalam reka realita,
Sumber bacaan penuh fiksi belaka,
Hingga menjadi dogma dan kredo kuat dalam otakku hingga ku dungu,
Tak ada perasaan ingin tahu fakta,
Bahwa aku terima saja terombang-ambing,
Harus berlaku begini bukan begitu,
Harus berpikir begini bukan begitu,
Lama-lama aku bertemu sosok buronan,
Yang terselamatkan ide pikirannya,
Eyang Pramoediya, begitu namanya.
Aku mulai suka membaca buku-buku belanda,
Mungkin karena aku lahir seusai penjajahan Belanda,
Aku dicap tak waras dan durhaka,
Mungkin karena aku berpijak di pulau feodalisme,
Beda cerita jika aku berpijak di pulau Ohara,
Dia mengatakan padaku ada sesuatu yang kau tak tahu,
Ada sejarah kelam pada masa abad kekosongan,
Yang hingga kini direka-reka sebaliknya,
Lalu suatu hari ia menyuruhku menonton one piece,
“Kau kan temukan potongan-potongan kecil sejarah kita di dalamnya”
“Apa? jadi siapa engkau disana? Muncul di episode berapa?”
“Kau kan menemukanku dalam sosok yang berbeda disana, aku menitiskan diri pada seorang perempuan muda dan cantik.”
“Meski Gol D. Roger mati dan mewariskan one piece pada siapapun yang bisa menemukannya, aku tak menyerah begitu saja”
“Apa yang kau maksud, kau menjadi Nico Robin eyang?”
“Rajin-rajinlah nonton one piece, kau kan paham sejarah bangsamu di abad kekosongan lalu.”
Lalu semenjak itu aku mulai menyukai one piece hingga Robin menemukan Rio Poneglyph.
Apa semacam ini dikira antek PKI, hamba hanyalah OP lover
Hehehehe
Cerita selengkapnya coming soon
Aku tak tak tahu apa-apa,
Ku tumbuh dalam reka realita,
Sumber bacaan penuh fiksi belaka,
Hingga menjadi dogma dan kredo kuat dalam otakku hingga ku dungu,
Tak ada perasaan ingin tahu fakta,
Bahwa aku terima saja terombang-ambing,
Harus berlaku begini bukan begitu,
Harus berpikir begini bukan begitu,
Lama-lama aku bertemu sosok buronan,
Yang terselamatkan ide pikirannya,
Eyang Pramoediya, begitu namanya.
Aku mulai suka membaca buku-buku belanda,
Mungkin karena aku lahir seusai penjajahan Belanda,
Aku dicap tak waras dan durhaka,
Mungkin karena aku berpijak di pulau feodalisme,
Beda cerita jika aku berpijak di pulau Ohara,
Dia mengatakan padaku ada sesuatu yang kau tak tahu,
Ada sejarah kelam pada masa abad kekosongan,
Yang hingga kini direka-reka sebaliknya,
Lalu suatu hari ia menyuruhku menonton one piece,
“Kau kan temukan potongan-potongan kecil sejarah kita di dalamnya”
“Apa? jadi siapa engkau disana? Muncul di episode berapa?”
“Kau kan menemukanku dalam sosok yang berbeda disana, aku menitiskan diri pada seorang perempuan muda dan cantik.”
“Meski Gol D. Roger mati dan mewariskan one piece pada siapapun yang bisa menemukannya, aku tak menyerah begitu saja”
“Apa yang kau maksud, kau menjadi Nico Robin eyang?”
“Rajin-rajinlah nonton one piece, kau kan paham sejarah bangsamu di abad kekosongan lalu.”
Lalu semenjak itu aku mulai menyukai one piece hingga Robin menemukan Rio Poneglyph.
Apa semacam ini dikira antek PKI, hamba hanyalah OP lover
Hehehehe
Cerita selengkapnya coming soon
1 komentar:
Ya ampun belum selesai pun di upload 😂
Posting Komentar